oleh : Slamet Eko Andi Purnomo
Minggu, 03 Februari 08
Fenomena kerusakan alam yang semakin meningkat dewasa ini tidak dapat dipungkiri bersumber utama dari manusia dan sikap hidupnya yang cenderung bertolak belakang dari kata “pelestarian” serta ditambah dengan makin besarnya kecenderungan akan eksploitasi secara membabibuta oleh berbagai kalangan seperti pemerintah, pengusaha, makelar serta masyarakat luas tanpa adanya konsekuensi moral untuk melestarikannya. Sementara itu jika kita cermati bencana alam yang kerap terjadi sebagai representasi dari rusaknya keseimbangan alam sering kali dinetralisasikan dengan sikap pasrah dan beranggapan bahwa bencana tersebut adalah bencana alamiah dari alam semata. Pertanyaannya, apakah fenomena mengerikan seperti itu hanya diselesaikan dengan kalimat,”…itukan memang fenomena bencana alam!”. Karena sikap dan pemikiran skeptis tersebutlah yang membuat alam menjadi berbalik mengintimidasi sang penghuninya. Jika kita mau jujur untuk berfikir, sejatinya lingkungan hidup merupakan karunia Tuhan yang sangat pantas untuk kita jaga kesimbangannya serta kita rawat kelestariannya. Untuk itu peran desainer komunikasi visual sejatinya sangatlah penting dalam menyampaikan pesan moral untuk perubahan kearah yang lebih bermakna bagi hidup serta lingkungan kita. Karena melalui ilmu pengetahuan, cara pandang serta konsep kreatif, dan karya desain komunikasi visual senantiasa membawakan pesan penuh makna serta moralitas bagi kehidupan manusia dan secara konseptual seorang desainer senantiasa berupaya untuk memecahkan serta memberi solusi inovatif bagi permasalahan dalam ruang lingkup komunikasi dengan berbagai bentuk visualisasi kreatifnya. Fakta inilah yang menjadi dasar bahwa peran desainer grafis dalam konteks promosi penyadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan menjadi sangat fleksibel dan dinamis. Berbagai hal bermakna yang dapat diapresiasikan para desainer grafis untuk mendukung tercapainya pelestarian lingkungan sangatlah dibutuhkan. Apresiasi tersebut dapat berupa banyak hal seperti merancang konsep kampanye perihal pelestarian lingkungan hidup melalui tahapan inventarisasi, identifikasi masalah, aplikasi desain di berbagai media seperti poster yang berisikan ilustrasi atau berbagai pesan moral tentang pentingnya pelestarian lingkungan yang diharapkan akan menimbulkan sikap kritis serta peduli bagi siapapun yang melihatnya. Para desainer komunikasi visual diharapkan dapat dengan optimal mengapresiasikan karyanya melalui media desain iklan sosial sebagai wadah untuk mensosialisasikan berbagai pesan moral pelestarian lingkungan dengan asumsi dasar bahwa desain sosial tidak semata-mata hanya untuk kepentingan komersial ataupun kepanjangan tangan kapitalisme, tetapi karya desain sosial memiliki nilai seni tinggi yang patut dihargai melebihi materi karena fungsinya sebagai vasilitator bagi misi penyelamatan kelangsungan hidup sekarang dan masa mendatang. Sehingga karya kreatif tersebut dapat terus dipahami makna pesannya tanpa harus mengalami masa kadaluwarsa, artinya ketika fungsi informasi yang melekat pada karya desain sosial telah berakhir, keberadaan wujudnya dapat tetap dinikmati secara representative dan pada akhirnya para desainer komunikasi visual akan mengangkat karya desain sosial dari sekedar objek berwarna menjadi sebuah subjek penuh makna. Langkah – langkah ataupun cara yang dapat ditempuh untuk merealisasikan program/misi kreatif tersebut adalah : 1. Melakukan brainstorming serta memilih media kemasan untuk komunikasi visual yang efektif, komunikatif serta persuasif untuk mempromosikan dan mempublikasikan pesan penyadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan. 2. Membuat karya desain yang inovatif dan logis serta mengandung pesan bermakna yang tidak bersifat menggurui tetapi lebih berdampak menyadarkan bagi pelestarian lingkungan. Juga diperlukan adanya penyusunan media yang dimanfaatkan agar informasi yang disampaikan dapat efektif dan berkesan. Dalam hal ini penting sekali adanya pemahaman tentang pendekatan desain komunikasi visual. 3. Kejujuran karya serta kreatifitas yang realis sangat diperlukan dalam kelangsungan misi ini, karena melalui hal tersebut karya desain dapat benar-benar memiliki nilai dan sang desainer grafis dapat dikatakan memiliki kepekaan, kreatifitas, konseptual, fleksibilitas, serta kesederhanaan yang membuatnya layak untuk dihargai. Tentunya hal tersebut sangat membutuhkan dukungan dari berbagai pihak selain para pelaku komunikasi visual. Peran serta pihak yang berkompeten dalam penentu kebijakan serta masyarakat menjadi pembuka pintu bagi terwujudnya keinginan bersama yang sebenarnya merupakan keinginan mendasar yang bersumber dari hati nurani. Dengan adanya keyakinan dan peran serta efektif dari seluruh pihak dapat dengan optimal membantu terwujudnya keseimbangan serta pelestarian lingkungan yang sejatinya telah sangat berperan bagi seluruh bidang kehidupan, bukan hanya bidang kreatif dan seni tetapi lebih dari itu sebagai sarana serta prasarana terciptanya karya-karya besar yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia saat ini dan di masa mendatang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar