Dari Buku Merubah Kebijakan Publik, Pustaka Pelajar, ReaD, INSIST, 2000
David Cohen & Hossain Sharlar
Tulisan ini adalah ringkasan dan adaptasi dari bahan-bahan pelatihan: issues Management Skill-building for Advocacy Programs, di Hotel Novotel, Bogor, Februari 1999. David Cohen adalah salah seorang pendiri dan direktur Advocacy Institute di Washington D.C., sampai sekarang masih aktif sebagai praktisi dan perancang strategi advokasi issu-issu strategis untuk reformasi politik dan keadilan sosial di Amerika Serikat, memainkan peran penting dalam advokasi penghentian Perang Vietnam tahun 1960-1970an. Hassan Shoriar adalah mitra Advocacy Institute yang memimpin Environmental & Social Development Organisation (ESDO) di Dhaka, Bangladesh. Mantan wartawan yang mendirikan Forum of Enviromental Journalists of Bangladesh ini kemudian mendirikan ESDO yang memulai kampanye internasional yang berhasil menghentikan penggunaan tas plastik tahan air (polythene) di banyak negara. la masih aktif menulis di berbagai jurnal.
BEBERAPA KAIDAH ASAS
Kenali dengan baik siapa (posisi, fungsi dan jenis) mereka?
Ketahui dengan jelas siapa khalayak sasaran (segmen pemirsa, pembaca, pelanggan) utama mereka? Jangan memilih media yang khalayak mereka bukan sasaran utama kampanye anda.
Persiapkan diri sebaik mungkin sebelum anda berurusan dengan mereka: anda yakin dan tahu persis apa pesan yang akan anda sampaikan, menguasai betul data dan fakta-fakta pendukung-nya, dapat memperkirakan pertanyaan-pertanyan apa saja yang mereka akan ajukan kepada anda, dan mampu memutuskan secara cepat dan tepat apakah anda akan menjawabnya dan pada saat kapan? Meskipun demikian, issu tersebut tetap harus mencerminkan adanya tujuan-tujuan perubahan yang lebih besar dalam jangka panjang. Adanya gambaran jelas tentang ini akan lebih meyakinkan mereka yang kita ajak bahwa mereka akan mendukung sesuatu yang memang penting dan berdampak luas, meskipun dimulai dari sesuatu yang nampaknya kecil dan sederhana.
Siap untuk selalu menyampaikan dan menceritakan kebenaran. Sekali anda berbohong, seumur hidup media tak akan percaya pada anda.
MENGEMAS PESAN
Pesan (informasi fakta, pernyataan, dll) yang akan anda sampaikan kepada media, sebaiknya:
· Memang mengandung unsur berita, memang aktual dan penad dengan issu yang anda advokasikan.
· Memang mengandung hal-hal yang menarik perhatian orang (human interest).
· Mengandung unsur-unsur dan kaitan dengan keadaan atau permasalahan setempat (ada unsur-unsur lokalnya)
· Ada orang yang memang tepat, cakap dan terpercaya bertindak sebagai 'juru bicara' untuk menyampaikannya secara lancar dan mudah difahami masyarakat luas. Ingat, tidak semua pemimpin organisasi memiliki kapasitas ini. Jadi, boleh saja anda meminta orang lain melakukannya.
· Lebih bagus lagi (dan sangat disarankan) melengkapinya dengan bahan-bahan visual (foto, gambar, grafis, dll), terutama jika berhubungan dengan media elektronik (televisi).
MENYELENGGARAKAN KONPERENSI PERS
· Seleksi dulu: siapa saja wartawan dan dari media mana yang akan anda undang?
· Pilih tempat yang mudah dijangkau oleh mereka
· Tentukan waktu yang tepat (Jika perlu, sepakati dengan mereka) agar tidak bentrok dengan kegiatan peliputan mereka di tempat lain
· Kirimkan pemberitahuan awal tertulis (sehingga mereka tidak akan menyalahkan anda, dengan alasan mereka tidak tahu anda melakukan konferensi pers)
· Siapkan kemasan informasi sepadat mungkin untuk dibagikan kepada mereka pada saat konferensi pers berlangsung
· Anda harus tiba lebih awal di tempat konferensi pertemuan, jangan membuat mereka kesal menunggu anda
· Mulai konferensi setepat waktu mungkin, mulai dengan minta mereka memperkenalkan diri secara singkat dan langsung (siapa dan dari media apa?)
· Pilih seorang moderator yang cakap dan faham apa yang umumnya diminati dan terbiasa atau tahu bagaimana caranya menghadapi para wartawan yang suka suasana informal dan langsung pada pokok persoalan (jangan pilih moderator yang suka bicara basa-basi, apalagi berbelit-belit, suka tampil formal, kaku dan nyaris tak punya rasa humor sama sekali!)
· Selama konferensi pers berlangsung, arahkan jawaban-jawaban dan pernyataan pernyataan anda tetap terfokus pada inti tema atau pesan yang akan anda sampaikan, jangan terlalu. longgar membiarkan pembicaraan berkembang kesana kemari, jangan terpancing oleh 'keusilan' wartawan yang suka mengaitkan sesuatu dengan banyak hal lain di luar permasalahan
· Sebaliknya, anda sendiri pun jangan memancing konflik, sampaikan jawaban dan pernyataan anda secara jitu dan cerdas
· Jangan selalu tampak terlalu 'menonjolkan diri' dan mendominasi pembicaraan, biarkan mereka menafsirkan dan menemukan sendiri unsur-unsur dan sudut pemberitaan yang menarik dan penting dari seluruh jawaban dan pernyataan anda (Ingat!, wartawan sangat tidak suka di'dikte'!)
JIKA ANDA AKAN DIWAWANCARAI WARTAWAN
Sebelum wawancara:
· Ketimbang sekadar mengiyakan dan menjawab saja apapun pertanyaan mereka nanti, sebaiknya anda periksa dulu:
a. Apa sebenarnya inti informasi yang mereka ingin peroleh dari anda?
b. Apa memang anda orang yang tepat diwawancarai tentang masalah tersebut? (Pertanyakan pada diri anda sendiri: apa dan dimana posisi anda dalam masalah tersebut?)
c. Akan disajikan dalam bentuk pemberitaan apa (laporan biasa, bagian dari laporan investigatif, berita halaman muka, tajuk utama, atau apa?)
d. Siapa saja yang sudah mereka wawancarai sebelum anda? Bahan informasi apa saja yang sudah mereka miliki?
e. Wawancara akan mereka lakukan dan sajikan nanti dalam format apa (tanya jawab, dimasukkan dalam bagian berita, atau apa?)
f. Kapan hasil wawancara disiarkan/diterbitkan? Apakah sesuai dengan rencana batas-waktu anda sendiri?
· Atas dasar itu semua, kemudian lakukan penilaian: Apakah sang wartawan memang bersungguh-sungguh dengan permasalahan tersebut? Apakah dia memang memilih selera pemberitaan yang bagus dan kuat tentang hal itu? (Lebih baik jangan meladeni wartawan yang ingin mewawancarai anda hanya untuk melaksanakan tugas rutin mereka mencari dan menulis berita saja!)
· Setelah anda yakin bahwa sang wartawan memang sedang mempersiapkan suatu pemberitaan yang bagus dan menarik, segera siapkan diri anda:
a. Apa saja yang anda boleh sampaikan nanti dan apa saja yang tidak boleh?
b. Bagaimana caranya anda menyelipkan inti pesan anda dalam keseluruhan wawancara nanti? Pada bagian-bagian mana saja? (Jadi, tetapkan agenda anda sendiri, jangan mau diwawancari jika hanya untuk menjawab pertanyaan sang wartawan!)
c. Pertanyaan-pertanyaan apa saja yang mungkin diajukan oleh sang wartawan, atau yang akan dia ajukan setelah anda memberi jawaban tertentu, dan bagaimana anda akan menjawabnya?
d. Hal-hal apa saja yang mungkin akan nampak saling bertentangan (kontroversial) dalam masalah yang akan diwawancarakan? Apa sikap atau posisi anda pada hal-hal yang bertentangan tersebut?
· Hanya setelah anda bisa menjawab dengan jelas pertanyaan-pertanyaan itu, maka anda putuskan bersedia dan siap diwawancarai. Untuk itu, mungkin anda perlu berlatih dulu (kalau bisa) secara lisan.
Selama wawancara:
· Yang boleh (atau harus dan semestinya) anda lakukan:
o Bicara dengan santai dan secara informal, jangan tegang dan kaku. Tetaplah tenang, jangan peduli dan terpancing jika sang wartawan mengajukan pertanyaan yang bernada, bermusuhan. atau berlawanan dengan pernyataan atau sikap anda.
o Ambil prakarsa, sesering mungkin masukkan inti pesan anda dalam setiap jawaban, atau ulang lagi pada bagian-bagian tertentu.
o Tetapi, tetap menjawab singkat, padat dan lugas, sederhana.
o Selalu bersikap positif ketika menyatakan dan menegaskan bagian-bagian inti dari pesan anda (misalnya, jangan pada saat anda menyatakan bagian inti dari pesan anda itu, anda menyalahkan pihak lain yang berbeda posisi dengan anda)
o Gunakan kalimat-kalimat, kias-kias atau amsal (analogi) atau berbagai ragam jenis ungkapan (idiom, metafora) untuk menyederhanakan (agar mudah difahami) dan membuat pokok-pokok pesan anda lebih menarik.
o Buat jawaban dan pernyataan anda mudah dikutip (wartawan selalu menginginkan pernyataan-pernyataan yang mudah dikutip dan diselipkan pada berbagai bagian dari tulisan/berita mereka nanti, bukan penjelasan panjang-lebar!).
o Katakan "tidak tahu" kalau memang anda tidak tahu (wartawan suka sekali mengajukan pertanyaan-pertanyaan tajam yang sering sulit diduga dan juga sulit dijawab, tetapi anda tidak harus selalu menjawab semua pertanyaan). Tetapi kalau anda, tidak bisa dan tidak mau menjawabnya, jelaskan alasan anda. Jawaban "No comment!"saja sulit diterima oleh wartawan.
o Berhenti bicara sesaat setiap anda selesai menjawab satu pertanyaan.
o Jadilah diri anda sendiri, tetap ramah dan menarik tanpa dibuat-buat, bersikap sewajar mungkin.
· Yang tidak boleh anda lakukan dan hindari sedapat mungkin:
o Jangan menggunakan jargon-jargon, semboyan-semboyan basi, singkatan-singkatan atau istilah-istilah teknis yang tidak umum
o Lebih baik tidak mengatakan "Off the record!" ("Tidak boleh dikutip!"). Jadi, hindari sejak awal bagaimana caranya agar anda tidak terpancing menyatakan hal-hal yang tidak perlu atau tidak boleh anda katakan
o Jangan mudah marah atau terpancing, setajam; apapun pertanyaannya
o Jangan berspekulasi, menerka atau menduga-duga
o Jangan bicara atas nama. orang lain (kecuali yang memang dimandatkan pada anda!)
o Jangan pernah berbohong kepada wartawan!
JIKA ANDA INGIN MENANGGAPI PEMBERITAAN MEDIA YANG TIDAK MENGUNTUNGKAN ANDA
Sebelum anda mengangkat telepon atau menyentuh komputer anda untuk membuat tanggapan terhadap suatu pemberitaan dalam media menyangkut issu yang sedang anda advokasikan, tetapi bernada memojokkan anda, sebaiknya pertimbangkan hal-hal berikut terlebih dahulu:
Apakah pemberitaan itu benar-benar akan membawa dampak pengaruh yang sangat merusak, atau hanya anda saja yang merasa bahwa anda (dan/atau organisasi anda) tidak digambarkan secara tepat dan sesuai yang anda inginkan?
Jika dampak kerusakan itu memang benar-benar ada dan akan terjadi, apakah sedemikian parah atau sebenarnya tidak terlalu penting?
Apakah 'kesalahan' pemberitaan itu akan menjadi acuan pemberitaan-pemberitaan berikutnya, juga oleh media yang lain?
Apakah 'kesalahan' pemberitaan itu akan memicu aksi atau reaksi, kritik-kritik dari pihak lain (para pejabat publik yang anda kecam, para penentang anda)? Seperti apa dan apa akibatnya?
catatan:
ini adalah beberapa tulisan tentang teknik-teknik advokasi, yang insya Allah akan disusun dan ditulis dari berbagai sumber yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar